Jangan Sepelekan, Ini Dia Cara Merawat Celana Dalam Wanita
Google.com |
Selain menjaga kebersihan vagina dengan baik, cara
menggunakan dan merawat celana dalam juga tidak boleh luput dari perhatianmu,
ya. Dengan begitu, kesehatan vagina akan senantiasa terjaga dan kamu terhindar
dari infeksi yang bisa menyerang vagina.
Vagina merupakan bagian dari organ reproduksi wanita yang
harus dirawat dengan baik. Jangan salah, gangguan kesehatan vagina tidak hanya
berpengaruh pada aktivitas seksual, tapi juga tingkat kesuburan seorang wanita.
Ada beberapa langkah yang perlu kamu ketahui saat
menggunakan dan merawat celana dalam untuk menjaga kesehatan vagina, yaitu:
1. Gunakan celana dalam yang tidak ketat
Apakah kamu masih memakai celana dalam yang ketat? Kalau
iya, kamu perlu waspada, nih! Selain bisa membuat kamu merasa tidak nyaman,
menggunakan celana dalam yang terlalu ketat dapat memudahkan jalan bagi bakteri
di anus untuk masuk ke vagina, sehingga meningkatkan risiko kamu terkena
infeksi vagina dan infeksi saluran kemih.
Untuk menghindari bahaya tersebut, pilihlah celana dalam
dengan ukuran pas dan nyaman saat digunakan, ya. Pastikan celana dalam tidak
terlalu bergesekan dengan kemaluanmu saat kamu berjalan. Jika iya, mungkin
celana dalammu terlalu ketat dan perlu diganti.
2. Pilih celana dalam berbahan katun
Tidak sedikit kaum hawa yang memilih model celana berbahan
sintesis, seperti nilon, poliester, atau spandeks, karena dapat memperlihatkan
bentuk tubuh yang lebih indah. Perlu kamu ketahui, celana dalam bahan tersebut
bisa berdampak buruk bagi kesehatan organ intim kamu, lho.
Selain ketat dan membuat tidak nyaman, bahan tersebut tidak
dapat menyerap keringat serta membuat sirkulasi udara di bawah sana tidak
lancar. Organ intim yang lembap dapat menjadi sarana bagi bakteri dan jamur
untuk berkembang biak, sehingga meningkatkan risiko kamu mengalami infeksi
vagina.
Sebagai gantinya, kamu bisa menggunakan celana dalam dengan
bahan katun yang lebih nyaman, lembut, dan ringan. Bahan ini memberi ruang
organ intim untuk “bernapas” dan mampu menyerap keringat dengan baik.
3. Rutin mengganti celana dalam
Malas mengganti celana dalam nyatanya bisa membuat kulit di
area kewanitaan menjadi gatal dan mengalami iritasi. Bahkan, kebiasaan ini juga
bisa meningkatkan risiko kamu mengalami keputihan dan infeksi jamur.
Oleh karena itu, setiap kali celana dalam sudah terasa
lembap, kamu dianjurkan untuk menggantinya. Selain menghindarkanmu dari gatal
dan iritasi di area kewanitaan, rutin mengganti celana dalam juga dapat
mencegah munculnya bau tidak sedap pada area kewanitaan.
4. Cuci celana dalam dengan sabun hypoallergenic
Untuk mencuci celana dalam, sebaiknya gunakan deterjen
hypoallergenic yang bebas bahan perwarna dan parfum. Mencuci celana dalam
dengan deterjen biasa atau pemutih pakaian dikhawatirkan bisa membuat area
vulva mengalami iritasi dan reaksi alergi, apalagi pada orang yang memang
memiliki kulit sensitif.
Selain itu, disarankan untuk tidak mencampur cucian celana dalam dengan anggota keluarga yang sedang sakit, khususnya yang sedang
mengalami infeksi bakteri.
5. Jangan lupa setrika celana dalam
Suhu panas saat menyetrika dapat membantu membunuh kuman dan
bakteri yang mungkin saja masih menempel pada celana dalam. Oleh karena itu,
jangan lewatkan untuk setrika celana dalam setelah kamu mencucinya, ya.
Memilih celana dalam bukan hanya tentang warna yang cantik
dan model yang lucu. Kamu juga harus memilih ukuran dan bahan yang tepat, agar
celana dalam nyaman digunakan dan kesehatan vagina senantiasa terjaga. Selain
itu, pastikan kamu memilih sabun cuci yang aman dan menyetrika celana dalam
sebelum digunakan, ya.
Sebaiknya singkirkan celana dalam lama dan ganti dengan yang
baru setiap tahun. Selain bentuk dan warnanya yang mungkin sudah tidak seperti
semula, celana dalam bersih yang sudah terlalu lama dipakai juga bisa saja
menjadi sarang kuman, lho.
Sumber:
ayobandung.com
Komentar
Posting Komentar